Tuesday, March 07, 2006


Penumpang gelap berbadan gelap
@abuafi
Surabaya, 27 februari 2006


Pagi ini tiba dibandung, tepat jam 08.00 WIB. Dan tepat pula perjalanan
ditempuh selama 14 jam, nggak beda jauh dengan naik bis yang ditempuh selama
15 jam untuk Surabaya-Bandung. Kemarin berangkat tepat jam enam malem minggu sore, persis seperti yang tertera pada tiket. On time berangkatnya. Alhamdulillah.

Saat jam enam kurang seperempat mampir dulu ke Dankin chicken (ini mungkin samarannya Dunkin Donuts ) membeli paket nasi-ayam untuk dimakan di kereta. Karena sepertinya tidak dapat jatah makan di kereta Turangga.

Tempat duduk yang berada disamping cendela memudahkan untuk mencari posisi
tidur yang enak, karena kursinya bisa ditidurkan, tetapi setelah di tidurkan
ternyata tidak bisa dikembalikan kebentuk semula. Susah deh, akhirnya hingga
pagi posisi duduk musti selalu dalam keadaan tidur. Tapi sepertinya kok ada yang mengawasi ya ?

Makan langsung dinikmati tepat saat perut keroncongan ketika jam tujuh malam
dikereta. Paket nasi putih dan sepotong ayam yang dibumbui saos dan sambal
"ABC" langsung tanpa basa-basi lagi masuk ke perut, begitu juga dengan pak
muchtar. Setelah sholat yang dijamak sambil duduk di kereta tadi, perut
langsung terasa keroncongan. Sholat tadi terpaksa dilakukan cepet-cepet agar
wudlu yang diambil di musholla stasiun gubeng saat setelah beli nasi tadi di
tidak keburu batal. Saat makan itulah, baru sadar bahwa ternyata memang ada yang mengawasi. Terlihat sepintas saja, sepertinya berbadan gelap. Kunamakan saja penumpang gelap yang berbadan gelap.

Sehabis makan dengan nikmatnya selesai, ludes tetapi sisa dikit. tiba-tiba..

" Ini pak makan malamnya,.."

Desss.. lho kok ternyata ada jatah tuh,..

"waduhhhh tiwas tuku rek.. rek.. " dalam hati mengeluh..

Akhirnya, bersama-sama menghabiskan jatah turangga, walau kondisi perut
sudah sampe kembung. Yah inilah akibatnya kalo sering berprasangka buruk
bahwa di kereta tidak dapat jatah..Makanya harus sering dong berpikir positip.

Tidur di kereta 'mahal' turangga ternyata juga bukan jaminan bisa lebih
nyenyak dibandingkan yang lain. Adalagi penumpang 'gelap' yang senantiasa
mendampingi dan selalu mengiringi selama perjalanan itu.

Penumpang gelap ini memang benar-benar berbadan gelap, berkumis panjang,
berbadan kurus dan pipih. Matanya yang suka jelalatan susah terlihat jelas,
karena dia suka mondar-mandir saja disekitar tempat dudukku.

Dengan tubuh
yang kecil dan gelap itu ternyata juga mencerminkan sifatnya yang
mengganggu. Khusunya jika melihat makanan, pasti dia akan mencoba mengambil.
Sesekali tampak olehku, langsung saja ku pukul dengan tissue atau kertas
koran yang kebetulan ada.

Tapi dia terlalu lincah, begitu melihat adanya
gerakan dariku, secara cepat menghindar mencari persembunyian. Kucoba cari kemana-mana, mata mendelik ke kiri ke kanan ke lorong ditengah gerbong, kebawah kursi. Benar-benar hebat dia bersembunyi. Sulit mencarinya.

Dasar kecoa.... :-)

0 komentar:

Post a Comment

Monggo dipun raos lan dipun rasani kemawon.. ;-)

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut